Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket
![Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/abc/normal/2022/06/21/pandemi-dan-perang-adalah-kombinasi-yang-buruk-har-ginq.jpg)
"Jadi kenaikan harga ini bukan terjadi di Australia saja."
Tidak ada satu kota pun di Australia yang masuk dalam 10 kota termahal di dunia, tetapi masuk dalam 100 kota termahal.
Sydney menjadi kota termahal di Australia dan berada di peringkat 39.
Sisa dari lockdown COVID masih terasa di Shanghai
Lima dari 10 kota termahal di dunia menurut laporan ECA berada di Asia, dengan Shanghai berada di peringkat ke-8.
Jerry Jiang mulai merasakan kenaikan harga makanan sejak dua bulan lalu ketika Tiongkok menerapkan lockdown ketat COVID di kota kedua terbesar di Tiongkok tersebut.
"Bulan April, Shanghai menghadapi kekurangan pasokan di awal lockdown, sehingga harga melonjak tajam," katanya.
"Semuanya bertambah mahal seperti makan di luar, potong rambut, sewa rumah, BBM dan yang lain."
Harga tomat naik dua kali lipat dibandingkan setahun lalu.
Di Australia harga selada menjadi bahan perbincangan. Di Hong Kong, Yifan Jin memilih tinggal di hotel di dekat tempat kerjanya dibandingkan menyewa apartemen.
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium