Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket

"Di tempat seperti Singapura mereka mengimpor hampir semua kebutuhan makanan, jadi sangat terpengaruh pada harga global."
Beberapa negara, kata Eli, kemudian juga membatasi ekspor mereka untuk mempertahankan harga di dalam negeri supaya tidak melambung, dan itu berpengaruh ke negara lainnya.
Harga sayuran di Seoul sangat mahal
Alexander Ponting, seorang guru bahasa Inggris pindah ke Korea Selatan tahun lalu, merasa bersyukur bahwa biaya transportasi umum dan kopi sangat murah di sana.
Namun, dia masih tidak terbiasa dengan harga makanan yang mahal di Seoul, yang ada di peringkat ke-10 kota termahal di dunia.
"Buah-buahan dan sayuran mahalnya gila-gilaan," kata Ponting.
"Di Inggris harga sekantong bayam sekitar Rp12 ribu, namun di sini harganya sekitar Rp52 ribu."
Satu kantong apel di Inggris harganya Rp17 ribu, namun di Seoul harganya sekitar Rp80-90 ribu.
Di Tel Aviv, 'semua orang khawatir'
Di ibu kota Israel, Tel Aviv, harga sayuran dan buah-buahan juga sudah meningkat hampir dua kali lipat.
Di Australia harga selada menjadi bahan perbincangan. Di Hong Kong, Yifan Jin memilih tinggal di hotel di dekat tempat kerjanya dibandingkan menyewa apartemen.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya