Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket

 Gegara Pandemi dan Perang, Harga Kebutuhan Pokok di Seluruh Dunia Meroket
Warga di Hong Kong juga mengalami kenaikan kebutuhan pokok, dengan inflasi belum lagi mencapai puncaknya. (Supplied: Lilian Zhou)

"Banyak makanan di Israel bahan utamanya adalah sayuran sehingga kenaikan sangat terasa," kata warga Tel Aviv, Ronnie Brodetzky, kepada ABC.

Selada yang biasanya sekitar Rp16 ribu, sekarang katanya naik menjadi Rp30 ribu.

"Tomat sekarang harganya sekitar Rp40 ribu [per kilo], padahal biasanya cuma Rp24 ribu. Semuanya sekarang lebih mahal."

Tel Aviv berada di peringkat ke-6 kota termahal di dunia menurut ECA, namun laporan lain oleh Economist Intelligence Unit menempatkan Tel Aviv sebagai kota nomor 1 termahal di dunia.

Ronnie Brodetzky mengatakan meningkatnya harga menjadi bahan pembicaraan sehari-hari di sana.

"Saya merasakan adanya ketegangan, semua orang di Israel merasakan itu," katanya.

"Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi dengan begitu banyak kekacauan di dunia saat ini."

Kapan inflasi akan turun lagi?

Sejumlah faktor akan menentukan seberapa lama kenaikan harga ini akan berlangsung sebelum kemudian stabil atau menurun, tetapi konflik di Ukraina akan memainkan peran penting.

Di Australia harga selada menjadi bahan perbincangan. Di Hong Kong, Yifan Jin memilih tinggal di hotel di dekat tempat kerjanya dibandingkan menyewa apartemen.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News