Gegara Pernyataan Arteria Dahlan, Tagar #SundaTanpaPDIP Menggema

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat tetap stabil meski diterpa masalah Arteria Dahlan yang jadi sorotan publik khususnya masyarakat Sunda.
Arteria sendiri jadi sorotan publik karena menyinggung penggunaan bahasa Sunda dalam sebuah rapat bersama DPR
Anggota Komisi III DPR fraksi PDI Perjuangan itu pun sudah meminta maaf atas ucapannya tersebut
"Dalam survei opini publik, ternasuk yang digelar IPO, elektabilitas PDIP masih tetap kokoh berada di urutan teratas tanpa bergeser signifikan," kata Dedi kepada JPNN.com, Jumat (21/1)
"Kami membaca situasi di Jabar juga akan serupa, tidak banyak perubahan pada elektabilitas, terlebih Jabar memang bukan lumbung suara PDIP," sambung pria yang juga pengamat politik itu
Menurut Dedi, sikap Arteria yang meminta maaf kepada publik atas ucapannya membuat elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Barat bakal tetap stabil
"Arteria sendiri rupanya sigap dalam merespon konflik, dia segera menyampaikan permohonan maaf, jadi, elektabilitas PDIP akan tetap stabil," ujar pria yang juga anggota Komisi Politik KNPI Jawa Barat itu
Sebelumnya, Arteria mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat tetap stabil meski diterpa masalah Arteria Dahlan yang jadi sorotan publik khususnya masyarakat Sunda, simak selengkapnya.
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?