Gegara Tanah Retak, Puluhan Warga di Tulungagung Terpaksa Mengungsi
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Sebanyak 45 warga dari sembilan kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak parah akibat tanah bergerak di Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung mengungsi di kantor pemerintahan setempat.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo langsung turun tangan meninjau kondisi rumah-rumah warga yang rusak berat, sedang maupun ringan akibat bencana liquifaksi (tanah gerak).
Dia mengatakan seluruh kebutuhan logistik dasar para pengungsi akan ditanggung pemerintah daerah.
“Kami siapkan dapur umum juga untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga selama di pengungsian,” ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (13/10).
Warga yang mengungsi sebenarnya ada sebelas kepala keluarga. Namun dua KK lainnya memilih mengungsi di rumah kerabatnya.
Sementara puluhan KK lain, bertahan di rumah masing-masing kendati hunian mereka juga ikut retak.
Bencana liquifaksi atau tanah gerak tersebut mulai terjadi pada Rabu (12/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Warga yang terkejut segera berhamuran keluar.
Setelah itu, mereka menyadari gerakan tanah mirip gempa lokal itu telah menyebabkan puluhan bangunan warga di Desa Tanggunggunung dan Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung retak-retak.
Puluhan warga yang ada di Kabupaten Tulungagung terpaksa mengungsi setelah rumahnya rusak akibat tanah retak.
- 12.200 Orang Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Kebakaran Menghanguskan 33 Rumah di Makassar
- Ratusan Rumah Warga di Sorong Selatan Terendam Banjir
- Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 204 Warga Agam Mengungsi
- BPBD Cianjur: 4 KK Mengungsi Akibat Longsor
- Banjir di Demak, 24.436 Warga Masih Mengungsi