Gegara Urusan Reshuffle, Wapres Perintahkan Tentara Tangkap Presiden
jpnn.com, BOMBANA - Presiden Mali Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane dibebaskan setelah ditangkap dan ditahan oleh militer selama tiga hari, menurut ajudan wakil presiden pada Kamis (27/5).
Presiden sementara Ndaw dan sang perdana menteri dibawa ke markas militer di luar ibu kota pada Senin (24/5), hingga memicu krisis politik di negara Afrika Barat tersebut sekaligus menuai ancaman sanksi dari negara-negara adidaya.
Keduanya mengundurkan diri selagi di dalam penahanan pada Rabu (26/5).
Penangkapan itu, yang dirancang oleh Wakil Presiden Assimi Goita, mengancam transisi Mali kembali ke demokrasi setelah kudeta pada Agustus menggulingkan mantan presiden Ibrahim Boubacar Keita.
Penangkapan itu juga membahayakan stabilitas Mali dan negara-negara tetangga.
Goita merupakan seorang kolonel dan juga pemimpin kudeta tahun lalu. Ia berjanji bahwa rencana pemilu tahun depan akan berlangsung.
"Mereka mundur, pembebasan mereka dijadwalkan, kami tidak melawan mereka," kata ajudan Goita, Baba Cisse.
Keberadaan Ndaw dan Ouane akan dirahasiakan demi keselamatan keduanya, kata Cisse kepada Reuters, Kamis. Ia menolak membocorkan informasi soal penggantian mereka.
Penangkapan terhadap presiden dan menteri pertahanan ternyata dilatari ketidakpuasan wapres terhadap reshuffle kabinet
- Tok, Begini Putusan PTUN terhadap Gugatan PDIP terkait Pencalonan Wapres Gibran bin Jokowi
- Penjabat Gubernur Jateng Sampaikan Selamat Kepada Presiden-Wapres Baru dan Jajaran Kabinet Merah Putih
- Prabowo Datangi Lokasi Pelantikan Presiden RI Ditemani Didit, Lalu Sambut Tamu Negara
- Didampingi Selvi, Gibran Bin Jokowi Datang ke Lokasi Pelantikan Wapres RI
- PTUN Tunda Putusan Pencalonan Gibran hingga Setelah Dilantik sebagai Wapres
- Soal Isu Bakal Gantikan Gibran Jadi Wapres RI, Puan Bertanya Balik, Lalu Tersenyum