Geger Bisnis Tes PCR, Anak Buah Ungkap Kronologis Keterlibatan Luhut Binsar

Geger Bisnis Tes PCR, Anak Buah Ungkap Kronologis Keterlibatan Luhut Binsar
Soal polemin bisnis Tes PCR, Septian Hario Seto beberkan kronologis keterlibatan Luhut Binsar. Foto: Ricardo/JPNN.com

Melalui pesan singkat dari aplikasi What`s Up seluruh persiapan pengiriman dilakukan untuk mendonasikan alat PCR.

"Maksud dan tujuan saya untuk mendonasikan alat tes PCR ini. Beberapa ada yang merespon dengan cepat, namun beberapa ada yang tidak merespons sama sekali," ujar Seto.

Seto mengatakan setelah itu para dekan tersebut kemudian mengenalkan PIC masing-masing.

"Di sinilah kemudian saya mengenal dr Anis yang menjadi wadek FKUI, dr Lia dari Unpad, dr Happy dari Undip, Prof Inge dari Institute of Tropical Disease Unair, dr Lia dari USU (ada dua Lia, satu dari USU, satu lagi dari Unpad), dan Prof Ova dari UGM," beber Seto.

Bersama tim tersebut Seto mengenal alat tes PCR ini, apa saja yang diperlukan, serta rekomendasi merek yang bagus. Pascadiskusi panjang diputuskan membeli alat PCR dari Roche.

Seto menyebut order alat PCR Roche dilakukan akhir maret 2020. Pada perjalanannya, Wamen BUMN Budi Sadikin pada saat itu juga diperintahkan Erick Thohir untuk mencari alat PCR ini guna rumah sakit-rumah sakit BUMN.

"Jadi dibandingkan nanti kita rebutan alat PCR, saya menawarkan ke Pak Budi supaya kita pesen bareng-bareng ke Roche, sehingga ordernya bisa lebih besar dan harapannya tentu saja kita bisa nawar harga yang lebih baik," kata Seto

Pada akhir April 2020, alat-alat PCR ini mulai datang dan kita mulai distribusikan ke Fakultas Kedokteran yang menjadi tim.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Septian Hario Seto membeberkan kronologis keterlibatan Luhur Binsar dalam penyediaan tes PCR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News