Geger! Putra Duterte Diduga Bantu Selundupkan Sabu Tiongkok
jpnn.com, MANILA - Putra Presiden Filipina Rodrigo Duterte disebut-sebut terlibat dalam penyelundupan narkoba jenis sabu. Jika kabar ini benar, maka bakal jadi pukulan paling menyakitkan bagi perang melawan narkoba yang tengah dilancarkan sang presiden.
Duterte tentu saja membantah dengan tegas kabar tersebut. Dia balik menantang orang-orang yang melontarkan tuduhan untuk membuktikan omongan mereka.
Duterte bahkan menyatakan siap mundur jika tuduhan tersebut ternyata terbukti benar.
’’Saya tidak membela putra saya. Buktikan dan jika memang itu benar, saya akan mundur,’’ ujarnya di hadapan publik saat menghadiri acara pembukaan pabrik panel surya Solar Philippines di Santo Tomas, Batangas, Rabu (23/8).
’’Jika ada keluarga saya yang terlibat korupsi, saya akan mundur dari jabatan saya sebagai presiden. Tidak ada alasan, tidak ada maaf,’’ tegas presiden yang akrab disapa Digong itu.
Paolo Duterte adalah anak tertua Rodrigo Duterte. Dia saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Davao mendampingi sang adik Sara Duterte.
Tudingan terhadap Paolo mencuat setelah makelar bea cukai Mark Taguba memberikan kesaksian di kantor senat pada Selasa (22/8).
Dia mengaku memberikan uang PHP 5 juta atau setara Rp 1,3 miliar kepada Dewan Penasihat Kota Davao Nilo Abellera Jr.
Putra Presiden Filipina Rodrigo Duterte disebut-sebut terlibat dalam penyelundupan narkoba jenis sabu. Jika kabar ini benar, maka bakal jadi pukulan
- Demi Iklim, Duterte Bangkitkan Lagi Ambisi Nuklir Filipina
- Yasonna Laoly Dapat Penghargaan dari Presiden Duterte, Apa Jasanya?
- Ogah Minta Maaf, Duterte Anggap 6.200 Warga Filipina Ini Layak Mati
- Presiden Dilarang Ikut Pilpres, Anaknya Daftar Jadi Cawapres
- Diprediksi Jadi Cawapres, Presiden Duterte Ternyata Ambil Keputusan Mengejutkan
- Berkorban demi Rakyat, Pak Presiden Nyatakan Siap Jadi Cawapres