Geger Silicon Valley Bank Kolaps, Pasar Kripto Global Aman?

jpnn.com, JAKARTA - Pengumuman kolaps dari salah satu bank terbesar di Amerika Serikat Silicon Valley Bank (SVB) mengguncang berbagai sektor.
Seperti diketahui, salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir.
Di sisi lain, Silvergate Capital, salah satu bank terbesar dalam industri kripto juga mengumumkan sedang dalam proses menghentikan operasi dan melikuidasi bank mereka. Saham perusahaan tersebut turun lebih dari 36 persen pasca pengumuman likuidasi.
Menyusul kolpasnya dua perbankan itu, Signature Bank, bank terbesar di industri kripto, pun dinyatakan diambil alih regulator negara bagian New York pada Minggu (12/3).
Berdasarkan laporan Departemen Layanan Keuangan negara bagian New York, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih Signature Bank yang memiliki aset USD 110,36 miliar dan deposito USD 88,59 miliar pada akhir tahun lalu.
Lalu, bagaimana dampak kolapsnya perbankan dunia terhadap pasar kripto secara global?
Presiden Direktur Upbit Indonesia Putra Nugraha mengatakan harga Ethereum sempat terperosok menjadi USD 1.384 pada Jumat malam (10/3) dan harga Bitcoin anjlok ke level USD 19.623 per koin pada Sabtu (11/3).
Harga kripto Ethereum ini kemudian berangsur pulih menjadi USD 1.629 pada Senin (13/3).
Pengumuman kolaps dari salah satu bank terbesar di Amerika Serikat Silicon Valley Bank (SVB) mengguncang berbagai sektor.
- Pintu Academy Beri Kiat Mengelola FOMO dalam Investasi Kripto
- Upbit Indonesia Gelar Media-Komunitas Gathering, Bahas Masa Depan Web3 dan Kripto
- Ini Aturan Baru Pemberitahuan Pabean di Kawasan Bebas, Simak Penjelasan Bea Cukai
- Daftar Lengkap Pengurus Danantara, Ada 2 Presiden hingga Tokoh Fenomenal
- Pintu Academy Bahas Soal Fork Dalam Blockchain
- Upbit Indonesia Kantongi Izin dari OJK