Gejolak Ekonomi Dunia, Indonesia Patut Waspada
Senin, 08 Agustus 2011 – 14:11 WIB
JAKARTA - Gejolak ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat khususnya, termasuk yang juga menjadi pemicu kerusuhan di London misalnya, memberi 'lampu kuning' pada Indonesia untuk mulai waspada. Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengatakan, meski dampak langsung terhadap ekonomi dalam negeri belum terasa, namun bukan tidak mungkin shock dari krisis yang terjadi juga berpengaruh hingga ke dalam negeri.
"Untuk itu pula kita berkumpul hari ini, melakukan evaluasi. Pengaruhnya untuk Indonesia memang belum terlalu terasa, tapi (kita) wajib waspada," kata Chairul kepada wartawan, sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas (Ratas) bersama Presiden SBY, Senin (8/8).
Selain untuk mendengarkan arahan dari Presiden SBY, peserta Ratas itu juga disebutkan akan mendengar paparan dari Gubernur BI tentang situasi perekonomian terkini. Chairul pun menambahkan, bahwa pada prinsipnya kehati-hatian dalam menyikapi gejolak yang terjadi di luar negeri, haruslah tetap dijaga.
"Ada kekhawatiran yang harus diantisipasi. Kehati-hatian itu wajib. Karena krisis tahun 1998 berbeda, (yaitu) sebabnya adalah kita. Dampak krisis sekarang seperti krisis tahun 2008. (Tahun) 2008 itu kan sebabnya dari luar, kita yang terkena dampaknya," kata Chairul. (afz/jpnn)
JAKARTA - Gejolak ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat khususnya, termasuk yang juga menjadi pemicu kerusuhan di London misalnya, memberi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024