Gelap Cahaya
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - BERENAM kami ke masjid itu. masjid di pusat kota Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian.
Masjid besar. Kosong. Gelap. Padahal, sudah waktunya salat magrib –salat "tiga unit gerakan" di waktu matahari terbenam.
Foto: Dahlan Iskan salat berjamaah di masjid di pusat kota Fuzhou.--
Gerbang depannya tutup. Ini gerbang baru. Temboknya tinggi sekali. Bernuansa Islami.
"Lewat samping," ujar Alwi Arifin, dosen Bahasa Indonesia asal pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.
Alwi sudah biasa ke masjid itu. Tiap Jumat. Akan tetapi baru sekali ini datang di waktu magrib.
Kami pun masuk lewat gerbang samping. Memasuki koridor. Itulah koridor yang memisahkan bangunan gerbang depan dengan bangunan masjid.
Gerbang depan itu sekaligus untuk kantor, penunggu masjid, dan ruang pertemuan. Bangunan masjidnya sendiri sepenuhnya untuk ruang ibadah.
Masjid Fuzhou ini memang berbeda dengan banyak masjid di Tiongkok. Di Beijing maupun Tianjin, masjidnya berada di tengah komunitas Tionghoa suku Hui.
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka
- KND Dorong Mahasiswa & Pelajar jadi Agent of Power Pengikis Stigma Negatif terhadap Penyandang Disabilitas
- Alwi Novi
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- King's College London Resmi Memulai Angkatan Pertama di KEK Singhasari
- Nobar Bandung