Gelapkan Dana Badan Amal Untuk Beli Rokok, Alkohol dan Pakaian Dalam
Seorang pensiunan di Kota Melbourne, Victoria dan penerima penghargaan ‘Order of Australia’ telah menggelapkan dana ratusan ribu dolar dari sebuah badan amal yang dia bantu dirikan untuk membeli alkohol, pakaian dalam dan rokok. Pengadilan memerintahkannya membayar ganti rugi lebih dari $ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.
Boris Trajkov, 76, seorang mantan jurnalis radio SBS, adalah anggota pendiri Asosiasi Kesejahteraan Warga Multietnis Slavia di Victoria, yang memberikan dukungan kepada para migran lansia asal bekas negara Yugoslavia.
Dia dianugerahi penghargaan ‘Order of Australia’ pada tahun 1991 atas karyanya terhadap komunitas Macedonia tersebut.
Asosiasi warga tersebut juga mengoperasikan pusat penitipan anak di pinggiran kota Melbourne, Lalor, dimana orang tua membayar biaya penitipan anak mereka ke Boris Trajkov secara tunai.
Trajkov menggambarkan dirinya sebagai "Kapten" dan pendiri pusat tersebut.
Pengadilan Negeri mendengarkan keterangan yang menyebutkan lebih dari $ 1,5 juta (Rp15,8 miliar) uang tunai telah dibayarkan para orang tua untuk perawatan anak antara tahun 2013 dan 2016, namun hanya $56.000 (Rp591 juta) saja yang disimpan di rekening bank milik Asosiasi warga Multietnis Slavia Victoria itu selama periode yang sama.
Panitera, My Anh Tran mendapati penggunaan dana miliki asosiasi itu oleh Boris Trajkov untuk membeli rokok, alkohol dan obat resep untuk mengobati disfungsi ereksi telah dibebankan pada gaji staf yang dipekerjakan untuk merawat anak-anak.
Seorang anggota staf yang telah bekerja di pusat perawatan anak tersebut selama 29 tahun dan tidak melewatkan satu hari kerja pun meski selama 7 tahun berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya diberitahu oleh Boris Trajkov bahwa dia adalah orang kedua yang bertanggung jawab atas "karamnya kapal” atau ‘bangkrutnya usaha penitipan anak milik asosiasi itu, dan tidak akan dibayar sampai staf lain menerima bayarannya.
Lily Stojanova bekerja tanpa menerima upah antara bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016 sebagai akibat dari pengeluaran Trajkov yang berlebihan.
"[Lily Stojanova] (dan saya menyimpulkan, banyak staf lainnya yang terlibat di pusat ini) percaya pada [Trajkov]. Dia telah mengecewakan semua orang,” kata Tran dalam penilaiannya.
Beli alkohol untuk restoran anak perempuannya
Antara bulan Februari 2013 dan 31 Maret 2016, Trajkov juga tercatat menggunakan uang milik asosiasi untuk membeli alkohol seharga $ 44.890 atau sekitar Rp474 juta termasuk $ 7.960 (Rp84 juta) hanya dalam satu bulan.
Sebagian besar pembelian tersebut dilakukan di toko minuman keras di Preston, yang hanya berjarak 2 kilometer dari restoran milik salah satu anak perempuan Trajkov.
Di bawah pemeriksaan silang, Trajkov mengakui bahwa dia telah membeli alkohol untuk restoran ‘New Europe’ menggunakan uang dari akun miliki asosiasi yang didirikannya.
Dia juga mengatakan bahwa sebagian uang itu masuk ke klub sosial dimana dia tercatat sebagai anggota, tapi uang itu selalu dibayarkan kembali.
Selama periode yang sama, Trajkov mengeluarkan lebih dari $ 150.000 atau lebih dari Rp1,5 miliar uang asosiasi untuk membeli pakaian, pakaian dalam dan perhiasan, dan lebih dari $ 45.000 (Rp475 juta) untuk tiket pesawat dan akomodasi di Melbourne dan Sydney.
Tanda terima yang diberikan oleh Boris Trajkov, yang belakangan diketahui bukan merupakan biaya yang sah dari pusat penitipan anak, termasuk tagihan listrik untuk toko ritel di Brunswick, lebih dari $ 600 (Rp6,3 juta) untuk minuman energi, dan resep Cialis, obat yang biasa digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.
Panitera My Anh Tran Tran menolak menerima klaim Boris Trajkov bahwa dia telah melunasi semua biaya pribadinya, dan memutuskan bahwa tindakannya merupakan pelanggaran yang signifikan terhadap tugasnya terhadap asosiasi tersebut.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata