Gelar Aksi di Kantor Perwakilan NTT, IKBS Jabodetabek Soroti Pernyataan Gubernur Viktor Laiskodat
jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan warga Sumba yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Sumba (IKBS) wilayah Jabodetabek menggelar aksi damai di depan kantor Perwakilan Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang beralamat di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2022).
Sejumlah tokoh yang hadir dalam aksi ini menyampaikan orasi guna menyoroti pernyataan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang dinilai kurang etis kepada tokoh masyarakat di Sumba Timur.
Mereka juga bersurat kepada Gubernur Viktor Laiskodat dan menyerahkan melalui Kepala Badan Penghubung Perwakilan Daerah NTT di Jakarta Donald Isak.
Surat tersebut dikirim sebagai tembusan kepada Presiden RI, Ketua DPR RI, Ketua DPRD (Sumba Timur, Sumba Tengah), Sumba Barat), dan Sumba Barat Daya. (isi lengkap surat terlampir di bagian bawah berita ini).
Wakil Ketua IKBS Agustinus Tamo Mbapa sedang berorasi di depan Kantor Perwakilan Daerah NTT bertempat di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).
Mereka secara bergantian menyampaikan orasi antara lain Hermanus Malo Dona (Ketua Umum IKBS), Celestinus Reda (Sekretaris IKBS), Eman Dapa Loka, Agustinus Tamo Mbapa, Tobias Tamo Ama Bulu, Gerrardus Malfredo Bombo, Amos Cadu Hina, Ibu Inneka Umbu Saza, dan Haji Bom serta perwakilan mahasiswa asal Sumba Jemianus Tamo Ama.
Tampak juga hadir pemuda dan mahasiswa antara lain Javer Dapa Dadu, Andronius Gusti Bulu, Petrus Pati, Hendra (Ketua Youthn Sumba Timur).
Perwakilan warga Sumba yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Sumba (IKBS) wilayah Jabodetabek menggelar aksi damai di depan kantor Perwakilan Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang beralamat di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2022).
- Siswa-Siswi KBS Ukir Prestasi OSN 2024, Harumkan Nama Bangsa di Olimpiade Internasional
- PDIP Tetapkan Sosok Ini Jadi Bakal Calon Gubernur NTT, Siapa Dia?
- Bahas Program Strategis, IKBS Gelar Rapat Kerja di Gedung DPD RI
- Sekolah Subuh di NTT Mendunia, Gubernur Viktor Disebut Ciptakan Zombi
- P2G Menilai Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Tanpa Kajian Akademis
- Viktor Laiskodat Mewajibkan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Lho Dampak Buruknya pada Anak