Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Gemar Tolak Ormas IRI ke Indonesia, Ini Alasannya
"Apalagi diduga adanya dana dukungan oleh asing terhadap para partai politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," ucap Mustakim.
Mustakim mengatakan bahwa proses pemilu di Indonesia harus bersifat independensi dan tidak adanya campur tangan asing, sehingga demokrasi yang ada di Indonesia tetap terjaga sesuai dengan amanat UUD 45.
Proses pemilu di indonesia, kata Mustakim, harus bersifat netralitas dan tidak adanya negosiasi dalam pemilihan pemimpin di Indonesia. Untuk itu, Gemar menolak segala bentuk campur tangan asing dalam proses demokrasi di Indonesia.
"Kami menduga itu merupakan bentuk pelanggaran kode etik dalam proses Pemilu 2024 yang mana penetapan calon pemimpin di Indonesia sendiri masih belum diumumkan. Kami mengecam keras kepada pemangku kebijakan untuk dapat menghentikan National Endowment Democracy (NED) dan IRI beroperasi di Indonesia," ujar Mustakim.
Karena perlu adanya pengawasan dari pihak pemerintah maupun masyarakat dalam mengawasi segala aktivitas yang berbau Pemilu 2024. Pemerintah juga harus bisa mengonsolidasikan seluruh elemen masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses Pemilu 2024 dan menciptakan meaningfull participatif.(ray/jpnn)
Sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Revolusioner (Gemar) kembali menggelar aksi damai di depan Gedung Kedutaan Besar AS, Senin (18/9).
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
- BARAQ Bakal Demo Kedubes AS dan Kantor PBB
- 1.120 Personel Polisi Dikerahkan Kawal Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS
- Ribuan Warga Ikuti Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Serukan Boikot Produk Pro Israel
- 2 Mantan Pemain NBA Beri Coaching Clinic untuk Pebasket Junior Samarinda
- Siap Lawan IMF, Barikade 98 Dukung Penuh Kebijakan Hilirisasi Pemerintahan Jokowi