Gelar CVC, Bea Cukai Tinjau Proses Bisnis Pengguna Jasa, Ini Tujuannya
jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Marunda dan Bea Cukai Bekasi melaksanakan kegiatan Customs Visit Customer (CVC) dengan mengunjungi dua perusahaan di wilayah kerjanya.
Bea Cukai Marunda menggelar CVC dengan mengunjungi PT Jakarta Indonesia Makmur, sebuah pabrik minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang memproduksi minuman beralkohol untuk pasar dalam negeri pada Rabu (21/8).
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menyampaikan kunjungan tersebut bertujuan memberikan asistensi kepada PT Jakarta Indonesia Makmur terkait regulasi yang berlaku dalam industri barang kena cukai.
"Sekaligus melakukan diskusi mengenai kondisi pasar saat ini," kata Encep dalam keterangan resminya, Rabu (4/9).
Melalui CVC, kata Encep, Bea Cukai Marunda berupaya memastikan perusahaan tetap mematuhi semua peraturan yang berlaku dan mendukung perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Dalam CVC tersebut, Bea Cukai Marunda meninjau secara langsung proses produksi atau pembuatan MMEA di pabrik perusahaan.
Kegiatan dilanjutkan dengan membahas berbagai isu penting, termasuk strategi pemasaran, inovasi produk, dan persaingan pasar yang sehat.
Encep berharap diskusi yang terjalin dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan daya saingnya sekaligus mematuhi semua kewajiban di bidang cukai agar PT Jakarta Indonesia Makmur dapat terus berkembang di pasar yang kompetitif.
Bea Cukai meninjau proses bisnis pengguna jasa melalui kegiatan CVC dengan tujuan memberikan asistensi
- Simak, Ini Aturan Baru Pelaksanaan Pembukuan dan Audit di Bidang Kepabeanan dan Cukai
- PMK Nomor 109/2024 Dorong Efisiensi Proyek Nasional, Berlaku Mulai 23 Januari 2025
- Dukung Hilirisasi, Bea Cukai Ternate Fasilitasi Ekspor Perdana Feronikel dari Pulau Obi
- Pertama di 2025, Bea Cukai Jatim II Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk PT BOFI
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Peredaran 1,1 Kg Sabu-Sabu, Begini Modus Pelaku
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia