Gelar Festival Kuliner, PDIP Tak Ingin Indonesia Impor Beras Melulu

Berbagai bahan makanan yang tersedia bisa diolah dan dikonsumsi. Ada talas, pisang, sukun, sagu, singkong, dan lain-lain.
"Yang didorong adalah semangat untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan, untuk kita lebih percaya kepada sumber pangan yang bisa didapatkan dari lingkungan sekitar kita daripada pangan impor," ujar Hasto.
PDIP juga mendorong 10 bahan pendamping beras ini memiliki nilai keekonomian yang tinggi.
Masyarakat bisa memanfaatkannya untuk dikomersialkan.
Apa lagi di tengah pandemi, hal intu menjadi potensi bagi masyarakat dari sisi nilai ekonominya.
"Kembali kepada makanan yang ramah lingkungan, yang bisa kita produksi sendiri dan di dalam makanan mengandung sains, visi, dan seni bagi kita untuk mencicipi dan berkreasi atas makanan nusantara yang begitu luar bisa. Agar kita juga tidak sedikit-sedikit impor beras," urai Hasto.
Lebih jauh, Hasto juga mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong Pemerintah, lewat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperbanyak kreasi pangan guna memperkuat kedaulatan pangan.
Sebab bagi PDIP, kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan.
DPP PDI Perjuangan menggelar Festival Kuliner Pendamping Beras. PDIP ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman pangan selain beras.
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik
- Bicara Sebelum Sidang Perdana, Hasto: Saya Adalah Tahanan Politik
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK
- Fraksi PDIP di DPR akan Mengawal Sidang Hasto Kristiyanto
- Maqdir Sebut Dakwaan KPK terhadap Hasto Copy Paste dan Bertentangan dengan Fakta Hukum