Gelar Festival Pangkalan Jambu untuk Merawat Budaya Merangin

Gelar Festival Pangkalan Jambu untuk Merawat Budaya Merangin
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi menggelar Festival Pangkalan Jambu di Desa Tiga Alur, Kecamanatan Pangkalan Jambu, Jumat (1/9) hingga Sabtu (1-2/9/2023). Foto: Dok. Kemendikbudristek

Beberapa tradisi menjadi ciri khas adat budaya masyarakat Pangkalan Jambu ikut dihadirkan dalam festival, seperti ritual bantai adat.

Tradisi ini merupakan ritual menyembelih hewan kerbau yang lazimnya dilakukan oleh masyarakat jelang bulan Ramadhan tiba.

Namun berbeda dalam tradisi bantai adat Festival Pangkalan Jambu kali ini, ritualnya diselenggarakan ketika segala jenis barang yang dijajakan oleh UMKM di lokasi acara telah habis sebagai bentuk rasa syukur masyarakat sebab melalui ajang budaya ini membantu perekonomian mereka.

Adapun keunikan dari tradisi bantai adat dalam Festival Pangkalan Jambu yakni separuh dari kepala kerbau telah disembelih. Selanjutnya dilelang lalu hasilnya didonasikan ke masjid. Barulah sebagian lagi sisa kepala kerbau diracik menjadi makanan untuk disantap bersama.

Masyarakat Pangkalan Jambu juga mempunyai ritual lainnya tetap dilestarikan sampai saat ini yakni tradisi balarak yang juga ditampilkan dalam pawai budaya festival berlangsung.

Tradisi ini berkaitan dengan momentum pernikahan dan masih terus dipraktikkan oleh masyarakat di sana hingga sekarang.

Sepasang pengantin pria dan wanita akan diarak berjalan beriringan usai akad nikah. Prosesi jalan beriringan tersebut dari kediaman mempelai wanita menuju tempat tinggal pihak pria.

Ritual balarak ini menandakan bahwa suami akan membawa istrinya tinggal bersama di kediamannya setelah memohon izin dari keluarga mempelai wanita.

Kemendikbudristek bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi menggelar Festival Pangkalan Jambu di Desa Tiga Alur, Kecamanatan Pangkalan Jambu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News