Gelar FFD Program CSA, Petani Pinrang Optimistis Tingkatkan Produktivitas

Gelar FFD Program CSA, Petani Pinrang Optimistis Tingkatkan Produktivitas
Petani Pinrang optimistis tingkatkan produktivitas setelah menggelar FFD program CSA. Foto: Kementan

Sebelum melakukan pertemuan Farmer Field Day, Andi Tjalo terlebih dahulu melakukan panen perdana varietas inpari 32 dengan hasil ubinan sebenyak 8 ton/Ha yang berada pada lokasi SIMURP.

Andi Tjalo juga mengimbau kepada seluruh petani yang terdampak oleh pekerjaan rehabilitasi saluran sekunder Langnga, bahwa dengan adanya pekerjaan tersebut, maka ada penundaan turun sawah.

"Karna adanya pekerjaan saluran, maka turun sawah untuk musim tanam oktober/maret pada wilayah yang menggunakan saluran ini akan ditunda selama satu musim tanam. Tetapi, kami tidak melarang jika ada petani yang mau turun sawah, selama tidak menghalangi pekerjaan saluran yang ada," tegasnya.

Andi juga menganjurkan petani yang terdampak tersebut melakukan alih komoditi, dari padi ke tanaman palawija.

Bagi mereka yang ingin menanam palawija, agar segera melapor ke masing-masing penyuluhnya agar Pemerintah segera menyiapkan bibitnya.

Sementara Camat Matiro Andi Haswidy mengatakan bahwa berdasarkan dengan kepanjangan dari kata SIMURP, dapat dilihat bahwa program ini banyak menawarkan kegiatan-kegiatan yang pastinya memberi banyak manfaat kepada petani.

"Acara yang kita lakukan hari ini menjadi bukti akan sebuah komitmen dari Pemerintah untuk memajukan petani. Karena itu, saya berharap agar kita bisa bersama-sama untuk menyatukan persepsi bahwa petani harus sejahtera,” ujarnya.

Andi Haswidy meminta agar kegiatan SIMURP ini tidak hanya fokus di dua desa saja, tetapi pada seluruh desa dan kelurahan yang berada di wilayah Pemerintahan Kecamatan Mattiro Bulu.

Pertanian cerdas iklim atau CSA memiliki dampak positif untuk pertanian. Seperti yang dirasakan petani di Kabupaten Pinrang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News