Gelar Halalbihalal, Witjaksono: SNNU Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (PP SNNU) mengadakan halalbihalal dalam rangka memperingati bulan Syawal 1444 H.
Acara ini sekaligus pengembangan kepengurusan salah satu badan otonom milik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Ketua Umum PP SNNU Witjaksono mengatakan halalbihalal tahun ini mengambil tema “Penguatan Organisasi SNNU, Menjemput Kebangkitan Nelayan di Abad ke-2 NU”.
Dia berharap tema ini menjadi penyemangat sekaligus pemicu segenap pengurus SNNU di tingkat pusat maupun wilayah untuk mengonsolidasikan barisan dalam menyambut abad ke-2 NU.
“Konsolidasi pengurus ini menjadi sebuah keharusan dalam rangka menguatkan soliditas dan meramu strategi guna mencapai tujuan besar SNNU, yaitu kebangkitan dan peningkatan kesejahteraan nelayan,” ujar Mas Witjak sapaan akran Witjaksono dalam keterangannya, Kamis (25/5).
Mas Witjak berharap halalbihalal ini juga dapat mempererat kembali tali silaturahmi antara pengurus pusat dan wilayah SNNU yang sebelumnya sempat kendur.
“Juga disertakan agenda pengembangan pengurus secara hybrid sebagai sarana rekalkulasi strategi penguatan kegiatan dan program SNNU menyambut abad ke-2 NU,” imbuhnya.
Menurut Witjak, salah satu agenda utama dalam upgrading pengurus ini adalah penekanan kembali kepada pengurus wilayah akan aktivasi kegiatan dan program secara mandiri dengan memperhatikan problematika dan potensi nelayan dan masyarakat pesisir di wilayahnya masing-masing.
Menurut Witjaksono, halalbihalal untuk menjadi ajang konsolidasiSNNU demi peningkatan kesejahteraan nelayan.
- Senator Lalita Buka Puasa Bersama Masyarakat Nelayan, Tekankan Toleransi
- STPMD, ISKA & IPD Gelar Kuliah Umum Tentang Transformasi Desa Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
- Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut
- Nelayan & Masyarakat di Bali Diminta Waspada Gelombang Setinggi 3 Meter
- Efisiensi Anggaran Pemprov Jateng Mencapai Rp 3,4 Triliun, Ahmad Luthfi: Dialokasikan untuk Kesejahteraan Rakyat
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo