Gelar Kompetensi, Tender PLTGU Jawa I Diragukan
jpnn.com - jpnn.com - Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, PLTGU Jawa 1 dengan nilai investasi sekitar USD 2 miliar belum bisa berjalan, dan terkesan dipaksakan akan dibatalkan.
Sejak awal saat megaproyek itu diluncurkan, pihak pemberi pinjaman (lenders) mengindikasikan bahwa proyek itu tidak memenuhi persyaratan bank alias.
Sayed mengungkapkan, berdasarkan temuan lenders, sedikitnya paling tidak ditemukan lebih dari 90 isu di mana syarat dan ketentuan (term and condition) tidak sesuai dengan logika bisnis serta terjadinya inkonsistensi.
“Megaproyek PLTGU Jawa 1 bisa dikatakan tidak saling terkait, sehingga proyek tidak bisa diterapkan (workable) bahkan tidak bankable,” jelas dia.
Dia menambahkan, kasus PLTGU Jawa 1 mengulang kegagalan PLN dan melalui konsultan independen PT Ernst and Young Indonesia ketika mengumumkan pembatalan kepada peserta tender pada 18 April 2016 untuk proyek PLTGU Jawa 5.
“Ada hal fundamental mengenai kompetensi PLN dan konsultannya dalam penyelenggaran tender,” tegas dia.
Menurut Sayed, dengan dipilihnya konsorsium Pertamina, PLN dan Ernst and Young Indonesia sebenarnya tahu persis bahwa konsorsium tersebut yang sebenar mampu mengerjakan megaproyek PLTGU Jawa 1.
“Sementara dua konsorsium lainnya, yakni Adaro-Sembcorp serta Mitsubishi ditengarai tidak memenuhi persyaratan teknis unit terminal regasifikasi terapung, yang dipersyaratkan PLN,” jelas dia.
Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi mengatakan, PLTGU Jawa 1 dengan nilai investasi sekitar USD 2 miliar belum bisa berjalan, dan
- Green Campus ITPLN Raih SDGs Gold dan 100% Gunakan Energi Bersih
- PLN Dorong Mahasiswa Menguasai Pengembangan Kendaraan Listrik
- Tangki Penyimpanan Air PLN UID S2JB Palembang Terbakar
- PLN IP Launching Pabrik Solar Panel Berkapasitas 1GWp di Kendal, Terbesar di Indonesia
- Dorong Hilirisasi Mineral, ANTAM-PLN Pasok Listrik 150 MVA untuk Optimalkan Smelter di Kolaka
- Terapkan Berbagai Inovasi untuk Menekan Emisi, PLN Indonesia Power Diakui Internasional