Gelar Latihan Militer Bersama, Indonesia Lebih Dekat dengan AS atau Tiongkok?
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengomentari latihan bersama Garuda Shield antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army).
Dia menyebut latihan bersama itu tidak mencederai kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
"Bagi Indonesia yang menjalankan politik luar negeri bebas aktif tentu latihan bersama tidak dapat dimaknai seolah Indonesia lebih mendekat dengan Amerika Serikat dibanding negara lain, utamanya Tiongkok," ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/8).
Hikmahanto mengakui AS dan Tiongkok belakangan ini memang terlibat persaingan untuk mendapatkan dominasi di berbagai belahan dunia, namun lebih intensif di Laut China Selatan.
Lebih lanjut dia menilai, Indonesia bagi AS dan Tiongkok menjadi negara kunci untuk diperebutkan karena nilai strategis dalam banyak aspek.
"Dalam posisi demikian Indonesia mendapat banyak tawaran yang datangnya dari kedua negara yang memperebutkannya, mulai dari utang luar negeri, pemberian vaksin gratis hingga latihan bersama antarmiliter," ucapnya.
Dengan tawaran ini diharapkan Indonesia lebih condong ke salah satu pihak, kata Hikmahanto.
"Bagi Indonesia tentu tawaran-tawaran yang diberikan tidak perlu ditolak, justru harus diterima dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan nasional," katanya.