Gelar Ngaji Kebangsaan demi Islam dan Nasionalisme
jpnn.com - jpnn.com - PDI Perjuangan berencana menggelar Ngaji Kebangsaan secara berkala. Tujuannya adalah menguatkan pemahaman terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Hal itu tercetus saat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menggelar Ngaji Kebangsaan di pelataran kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1) malam. Acara itu menghadirkan KH Nuril Arifin alias Gus Nuril sebagai pembicara.
Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan Hamka Haq, Ngaji Kebangsaan juga sebagai cara bahwa partainya akan terus memelopori gerakan kebangsaan. "Dengan kegiatan ini, kita meneguhkan bahwa pengamalan beragama, pengamalan Islam itu secara otomatis memperkuat nasionalisme," kata Hamka.
Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipercaya memimpin organisasi sayap PDIP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menegaskan, belakangan ini nasionalisme seolah terus dibenturkan dengan hal-hal keagamaan. Bahkan, katanya, ada gerakan-gerakan yang mempersoalkan Pancasila yang sudah menjadi dasar negara.
"Ada yang ingin ganti Pancasila sebagai dasar negara, ada yang mulai meneriakkan khilafah, ini kan mengarah ke ISIS," ujar guru besar ilmu tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makassar itu.
Yang akhir-akhir ini marak, katanya, adalah pelecehan terhadap Pancasila dan Bung Karno sebagai perumusnya, hingga penghinaan atas bendera Dwiwarna Merah Putih. Karenanya Hamka menegaskan, kegiatan semacam Ngaji Kebangsaan itu bisa menjadi cara untuk mengonsolidasikan kekuatan relijius dengan nasionalis.
“Jadi kita mengamalkan Islam, dalam rangka memperkuat nasionalisme. Tidak ada pertentangan bahkan Islam atau suatu agama akan semakin kokoh dengan memperkuat nasionalisme," urainya.
Sedangkan Gus Nuril yang menjadi penceramah di acara itu mengatakan, Ngaji Kebangsaan perlu digalakkan di tengah adanya upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah NKRI. Sebab, katanya, tidak ada pertentangan antara Islam dengan Pancasila.
PDI Perjuangan berencana menggelar Ngaji Kebangsaan secara berkala. Tujuannya adalah menguatkan pemahaman terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis
- PDIP Fokus Persiapkan Langkah Hukum untuk Hasto Kristiyanto
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto