Gelar OTT di Bengkulu, KPK Juga Tangkap Bendahara Partai
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memeriksa lima orang hasil operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu, Selasa (20/6). Rencananya, lembaga antirasuah itu baru akan mengumumkan status orang-orang yang terjaring OTT dalam jumpa pers besok (21/6).
Di antara yang terjaring OTT KPK adalah Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan istrinya. Namun, Juru Bicara KPK Febri Diansyah belum mau membeber identitas mereka.
"Kami belum bisa sebutkan siapa penyelenggara negaranya tapi ada unsur penyelenggara negara. Penyelenggara negara kan bisa dari unsur kepala daerah, bisa eselon satu atau bisa dari unsur lain," ujarnya.
Namun, ada unsur swasta yang ikut terjaring OTT KPK. “Termasuk pihak perantara yang kami amankan yang merupakan bendahara dari salah satu partai politik di sana (Bengkulu, red),” sambung dia.
Hanya saja, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu belum mengungkap kasus yang mendasari OTT itu. Namun, dia menegaskan bahwa kaitannya adalah proyek di Bengkulu.
"Yang pasti OTT dilakukan, setelah tim menduga transaksi terjadi," tegas dia.(elf/JPG)
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memeriksa lima orang hasil operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu, Selasa (20/6). Rencananya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alasan Ini Menguatkan Dugaan Kriminalisasi Hasto, Ada yang Order
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Sita Aset Legislator Gerindra Anwar Sadad
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025