Gelar OTT Suap Angkutan Pupuk, KPK Bekuk 7 Orang
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap. Melalui OTT yang dilaksanakan sejak Rabu (27/3) sore, lembaga antirasuah itu meringkus seorang pejabat badan usaha milik negara (BUMN) dan enam orang lainnya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, OTT yang berlangsung hingga Kamis (28/3) dini hari di Jakarta telah menjaring 7 orang. “Jadi ada tim yang ditugaskan setelah kami menerima informasi dari masyarakat tentang akan terjadinya penyerahan sejumlah uang melalui perantara,” ujarnya.
Febri menjelaskan, ketujuh orang yang terjaring OTT itu terdiri dari unsur direksi BUMN, pihak swasta dan sopir. “Dari tiga unsur tersebut totalnya tujuh orang,” sebutnya.
Baca juga: Ssttt... Ada Kabar Anggota DPR Kena OTT KPK
Menurut Febri, tim KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang yang diduga suap. Namun, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu belum bisa memastikan jumlahnya.
“Dalam mata uang rupiah, dolar Amerika. Nanti informasi lebih detail terkait dengan jumlah, juga pecahan-pecahannya akan disampaikan lebuh lanjut pada konfrensi pers,” paparnya.
Febri menambahkan, suap itu diduga terkait distribusi pupuk dengan menggunakan kapal. “Jadi kami menduga ada transaksi yang melibatkan sejumlah pihak terkait dengan distribusi pupuk yang menggunakan kapal,” urainya.(jpc/jpg)
KPK melaksanakan OTT kasus suap sejak sore kemarin hingga dini hari tadi dan menjaring tujuh orang termasuk seorang direksi BUMN.
Redaktur & Reporter : Antoni
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025