Wacana Gelar Pahlawan untuk Pak Harto dan Bagaimana Menyikapinya
Oleh Dr Ahmad Doli Kurnia Tandjung *

Basyuni menegaskan Pak Harto bukan sembaran prajurit yang mulai dikenal luas saat Serangan 1 Maret, melainkan juga tak punya cacat sebagai pejuang. Nasionalisme Pak Harto tak perlu diragukan lagi ketika dia berjuang mempertaruhkan semuanya.
Saat menjabat presiden, Pak Harto tak hanya membangun fisik, tetapi juga mengarusutamakan pembangunan spiritual melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP). Bukti kiprahnya dalam hal spiritual itu terlihat jelas melalui pembangunan masjid yang jumlahnya mencapai 999 + 1 Masjid Raya At-Tin demi kepentingan umat.
Di tangan Pak Harto, salah satu fungsi utama masjid yang dibangunnya ialah sebagai tempat pembelajaran dan penguatan kepedulian terhadap nasib bangsa. Itulah jejaknya dalam bidang spiritual dan memajukan umat.
Ada pula succes story lain tentang Pak Harto, yakni perjuangannya mempertahankan kemerdekaan dengan memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk menduduki Kota Yogyakarta. Menurut berbagai buku sejarah, serangan itu sangat terencana dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III.
Aksi militer yang mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat itu berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman. Tujuannya membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI -berarti juga Republik Indonesia- masih ada dan cukup kuat.
Dalam kondisi pemerintahan yang terpuruk, Pak Harto yang masih berpangkat letnan kolonel merancang dan melancarkan serangan umum ke sejumlah markas dan pos pertahanan tentara Belanda di dalam Kota Yogya pada 1 Maret 1949.
Dihantam dalam serangan dadakan, pasukan Belanda pimpinan Kolonel Van Langen kocar-kacir. Mereka hanya bisa bertahan meminta bala bantuan dari Magelang dan Semarang.
Saat menjabat presiden selama Orde Baru, Pak Harto juga menorehkan banyak prestasi. Dunia mengakui prestasi beliau, sehingga tak ada alasan bagi kita untuk menafikannya.
Nasionalisme Pak Harto tak perlu diragukan lagi, dimana ia berjuang mempertaruhkan semuanya. Oleh karena itu, Soeharto pantai diberi gelar Pahlawan Nasional.
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Yorrys Dukung Bahlil Menerapkan Pengelolaan Golkar Secara Modern
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Soeharto Memenuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional, tetapi Terganjal Hal Ini
- Ini Respons Bahlil soal Nasib Ridwan Kamil di KPK