Gelar Pertemuan Ketiga di India, Sherpa G20 Bahas Sejumlah Hal Penting
jpnn.com, NEW DELHI - Sherpa G20 melakukan pertemuan yang ketiga di Hampi, Karnataka, India, pada 13-15 Juli 2023.
Pertemuan tersebut membahas draf Leaders’ Declaration yang akan diadopsi oleh kepala negara atau pemerintahan di Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan dilaksanakan di New Delhi, India, 9-10 September mendatang.
Hadir dalam pertemuan tersebut Sherpa dan Sous Sherpa negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional.
Pertemuan dibuka oleh Sherpa G20 India yang meminta para Sherpa G20 mendorong konsensus untuk mencapai Leaders’ Declaration yang leaders-like, visioner, tidak teknikal, kompak, dan berisi arahan politik yang strategis untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi saat ini dan masa depan.
Pembahasan Leaders’ Declaration dibagi menjadi 5 sesi, yaitu sesi preamble, sesi accelerated, inclusive, sustainable, and resilient growth.
Kemudian sesi Technological Transformation and Digital Public Infrastructure dan Creating a More Inclusive World.
Tak hanya, ada juga sesi Accelerating Progress on the Sustainable Development Goals dan Green Development for a Sustainable Future, serta sesi Multilateral Institutions for the 21st Century, Safeguarding International Security, dan Gender Equality and Empowering All Women and Girls.
Penyiapan Leaders’ Declaration menjadi tugas yang tidak ringan, karena fragmentasi negara anggota G20 yang terutama disebabkan oleh eskalasi tensi geopolitik.
Sherpa G20 menyelenggarakan pertemuan ketiga yang akan dilaksanakan di Bandung Barat,, ini tujuannya
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif