Gelar Pertemuan Khusus di Rumah Dubes Belanda? Begini Jawaban KPK
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode M Syarif membantah ia melakukan pertemuan khusus dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali untuk membahas banyaknya karyawan MA dan jajarannya yang terlibat kasus di KPK.
La Ode menegaskan, kehadirannya di rumah Duta Besar Belanda untuk Indonesia itu hanya memenuhi undangan makan malam dari ketua Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung RI.
Selain itu, kata dia, banyak juga penegak hukum lain yang hadir di sana. ”Di situ memang saya bertemu beliau (ketua MA)," kata La Ode di markas KPK, Rabu (25/5).
Nah, kata dia, dalam pertemuan itu ketua MA sempat menyatakan pihaknya sudah memeriksa dua tempat tinggal Royani, sopir Sekretaris MA Nurhadi Abdurrachman.
"Tetapi (Royani) tidak ada menurut Pak Ketua MA," jelas La Ode. Bahkan, lanjut La Ode, ketua MA menyatakan jika Royani sebagai pegawai negeri sipil tidak hadir selama 30 hari akan diberikan peringatan.
"Setelah itu akan dipecat kalau tidak hadir," ungkap dia. Menurut dia, itu merupakan sebuah komitmen nyata dari ketua MA dalam membantu KPK.
Seperti diketahui, keberadaan Royani masih misterius. Dua kali dipanggil, ia mangkir dari pemeriksaan sebagai saksi suap pengajuan peninjauan kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.(boy/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode M Syarif membantah ia melakukan pertemuan khusus dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH