Gelar Ratu Kecantikan Dicopot Gara-Gara Video Anti-Rohingya
jpnn.com, YANGON - Shwe Eain Si harus kehilangan gelar sebagai Miss Grand Myanmar 2017. Hello Madam Media Group sebagai penyelenggara Miss Universe Myanmar mengungkapkan, Shwe Eain Si telah melanggar kontrak dan sikapnya tidak layak menjadi panutan. Sayangnya, tidak dijelaskan detail kesalahan model 19 tahun itu.
Tak terima, Selasa (3/10) Shwe Eain Si membuat klarifikasi di akun Facebook-nya. Runner-up kontes Miss Universe Myanmar tahun lalu itu mengklaim bahwa gelarnya dicabut gara-gara video yang dia unggah pada 26 September lalu.
Dalam video berdurasi 3 menit 40 detik itu, Shwe Eain Si menuding militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) sebagai penyebab konflik di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Paparannya diselingi foto-foto jenazah yang terpotong-potong dan ditulisi sebagai jasad penduduk Buddha di Rakhine yang dibantai ARSA. Terdapat juga rekaman rumah-rumah yang terbakar dan orang-orang yang mengungsi.
Shwe Eain Si menyebut ARSA melakukan kampanye lewat media untuk menampilkan citra seakan-akan mereka ditekan.
Tidak sekali pun dia menyinggung adanya kekejian militer Myanmar yang mengakibatkan setidaknya setengah juta jiwa penduduk Rohingya melarikan diri sejak 25 Agustus lalu.
”Alasan untuk mencopot gelar itu sangat kekanak-kanakan,’’ tulis Shwe Eain Si di akun Facebook-nya.
Dia seharusnya mewakili negaranya untuk bertanding di Miss Grand International bulan ini. Perempuan berambut panjang itu mengungkapkan, dirinya tahu konsekuensi saat membuat video tersebut.
Miss Grand Myanmar 2017 Shwe Eain Si merasa gelarnya dicopot karena video propaganda anti-Rohingya yang dia buat
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- 16 Finalis Miss Universe Indonesia 2024 Siap Menjalani Karantina
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur