Gelar RUPST, Bekasi Fajar Fokus Pada Bisnis Kawasan Industri
jpnn.com, CIKARANG - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan marketing sales lahan industri seluas 20 hektar dengan harga rata-rata penjualan Rp 2,7 juta-3,5 juta/m2, pada tahun ini.
Direktur Utama Yoshihiro Kobi mengatakan sepanjang kuartal I-2022, perseroan telah berhasil mencapai 41% dari target marketing sales lahan industri, yaitu 8 hektar.
Perseroan optimistis target pertumbuhan recurring income yang stabil pada sisa tahun berjalan.
"Target pasar perseroan terutama pada industri-industri yang relatif tahan terhadap dampak pandemi seperti industri data center, elektronik logistik dan food & beverages," katanya disela Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) di Cikarang Barat, Bekasi, Selasa (24/5).
Menurut Yoshihiro, seiring pemulihan ekonomi Indonesia, strategi perseroan adalah terus fokus pada bisnis kawasan industri.
"Dengan pengalaman pengembangan kawasan industri lebih dari 30 tahun, kami tetap percaya akan potensi kebutuhan pelaku bisnis atas kawasan industri yang profesional dan dapat diandalkan, terutama di Kawasan Industri MM2100 Bekasi," terangnya.
Lebih lanjut, perseroan akan melanjutkan pengembangan termasuk sarana dan fasilitas dan memanfaatkan pembangunan infrastruktur di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan.
Seperti diketahui kawasan MM210 akan dilewati oleh JORR II Cibitung–Cilincing dan para penghuni kawasan akan mendapatkan keuntungan dari penambahan akses dan konektivitas di MM2100.
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) optimistis target pertumbuhan recurring income yang stabil pada sisa tahun berjalan.
- Kadin Indonesia Bentuk Pokja Percepatan Ekonomi, Dorong Pertumbuhan 8 Persen
- Pabrik di Kawasan Industri Terboyo Terbakar, Damkar Semarang Kerahkan Seluruh Personel
- Gelar RUPST, Perusahaan Telekomunkasi Ini Bukukan Pendapatan Rp 117 Miliar
- RUPST Lippo Cikarang Menunjuk Presiden Direktur Baru
- Gelar RUPST, MIND ID Bukukan Laba Bersih Rp 27,5 Triliun dan Ada 3 Komisaris Baru
- MPMX Raih Pendapatan Capai Rp13,9 triliun