Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dia menyoroti bagaimana manusia beralih dari kehidupan berbasis komunitas menuju individualisme dan ketergantungan pada teknologi.
Perubahan ini, menurutnya, menghadirkan tantangan signifikan bagi koperasi untuk tetap relevan. Namun, ia juga menekankan bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk menawarkan solusi ekonomi berbasis solidaritas sosial yang inovatif guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sesi berikutnya menghadirkan Fachruddin Tukuboya, Kepala DLH Maluku Utara, yang mempresentasikan inovasi pemanfaatan limbah kulit jeruk untuk pembuatan sabun cuci tangan di SMPN 7 Ternate, Maluku Utara.
Proyek ini mengubah limbah kulit jeruk, yang umumnya dianggap sebagai sampah, menjadi sumber daya berharga dalam bentuk sabun cuci tangan.
Inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi pengelolaan limbah tetapi juga mendorong kesadaran lingkungan dan praktik wirausaha di kalangan siswa serta masyarakat luas.
Melalui proyek ini, sekolah tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga membangun budaya peduli lingkungan di komunitas setempat. Ke depannya diharapkan proyek-proyek ekonomi sirkular sejenis bisa dikembangkan oleh masyarakat luas.
Konsep Koperasi Universal
Pada sesi selanjutnya, Dr. Nao Tanaka kemudian memaparkan konsep koperasi universal sebagai model inklusif dan demokratis dengan dimensi baru.
Akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan, untuk membahas peran strategis koperasi dalam pembangunan berkelanjutan di era Anthropocene.
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- SF Hariyanto & Irving Siap Bersinergi Kuat Membangun Siak Lebih Baik
- Beraudiensi ke Fraksi Golkar, Forkopi Menyampaikan Aspirasi Soal Revisi UU Perkoperasian
- Teknologi Micro Tunneling Tawarkan Kenyamanan kepada Warga DKI Jakarta
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor