Gelar Sicita 2022, PDIP Ingin Tunjukkan Politik Tak Melulu soal Pertemuan Elite

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) 2022 di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (20/5), bertujuan menggelorakan semangat semangat cinta tanah air.
"Bagaimana Pancasila dipahami dengan seluruh dedikasi yang memerlukan adanya syarat penting yaitu kesehatan jiwa dan raga," kata Hasto kepada awak media di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat.
Diketahui, 3 ribu peserta hadir secara langsung dalam Sicita 2022. Kader PDIP lain turut mengikuti Sicita 2022 melalui daring, karena acara tersebut disiarkan di YouTube.
Kegiatan itu pun memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena menjadi acara senam dengan peserta terbanyak.
Hasto mengatakan bahwa Sicita 2022 juga dirancang menggelorakan dedikasi bagi bangsa. Sebab, kegiatan di Lapangan Banteng itu memutar lagu nasional dari almarhum Gombloh.
"Diharapkan dengan senam Sicita ini menyehatkan seluruh masyakat Indonesia melalui gerak dan juga sekaligus mencintai kebudayaan nusantara," beber Hasto.
Saat pers bertanya soal adanya senam membuat PDIP optimistis tiga kali menang pemilu, Hasto tidak menjawab secara jelas.
Dia hanya menyebut PDIP sebenarnya sudah banyak melakukan berbagai hal demi meraih hati masyarakat Indonesia.
Hasto menyebut PDIP sudah menghijaukan lingkungan dan membersihkan sanitasi demi meraih hati rakyat, bukan melalui pertemuan elite politik.
- Diajarkan Taat Hukum, Hasto Bakal Hadir ke KPK Kamis Besok
- Hasto Siap Hadiri Pemeriksaan KPK Besok, Soroti Praperadilan dan Intimidasi Saksi
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- Maqdir Desak KPK Hormati Hak Hasto Ajukan Praperadilan
- Tim Hukum PDIP Adukan Rossa Purbo ke Dewas KPK, Hasto: Kami Bukan Melawan
- Teguh Pegang Kebenaran, Hasto Sebut Jokowi Berang, Akhirnya Dikriminalisasi KPK