Gelar Simulasi CAT, Stand Job Fair KemenPAN-RB Heboh
jpnn.com - JAKARTA - Stand Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang ikut meramaikan job fair, paling heboh di antara stand lainnya.
Kehebohan ini terlihat dari tingginya minat pencari kerja untuk mencari informasi tentang formasi CPNS yang akan dibuka tahun ini.
Stand KemenPAN-RB yang didesain apik ini, semakin menarik perhatian para pencari kerja karena menyodorkan simulasi computer assisted test (CAT).
12 laptop yang disiapkan untuk simulasi CAT tidak pernah kosong. Setiap 12 pencari kerja mencoba CAT-nya, sudah puluhan orang yang antri di belakang.
Ghina, lulusan salah perguruan tinggi negeri di Jakarta mengaku, ingin mencoba simulasi CAT untuk persiapan tes CPNS Agustus mendatang. Dia mengaku tertarik menjadi CPNS karena tingkat kesejahteraan pegawai sudah meningkat.
"Saya mau coba-coba saja, siapa tahu lulus nanti," kata Ghina, usai mencoba simulasi CAT di Hall Senayan City, Jakarta, Rabu (18/6).
Kepala Biro Hukum, Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPAN-RB) Herman Suryatman mengaku, tidak menyangka akan seheboh ini job fair CPNS. "Ternyata peminat CPNS itu banyak sekali. Dari pagi stand tidak pernah sepi selalu ramai," ujarnya.
Dalam job fair, KemenPAN-RB memberikan informasi formasi apa saja yang dibuka tahun ini. Setiap pengunjung juga diberikan brosur berisi informasi tentang CAT, materi tes CPNS, dan formasi. (esy/jpnn)
JAKARTA - Stand Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang ikut meramaikan job fair, paling heboh di antara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi