Gelar Wayang Kulit, Kapolri Ingin Solidaritas TNI & Polri Semakin Kuat

"Harapan kami tentunya soliditas TNI-Polri ini tentunya akan sangat bermanfaat dengan kegiatan yang dihadiri oleh komunitas wayang, teman-teman dari Ormas, OKP, dan pecinta budaya yang lain kami harapkan mendekatkan TNI-Polri dengan masyarakat," kata Sigit.
Alumnus Akpol 1991 itu mengatakan pagelaran budaya wayang kulit dengan Lakon Wahyu Makutharama tersebut mendapatkan banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh masyarakat.
Pasalnya, kata Listyo, di dalamnya mengandung ajaran Hastabrata, yakni mengajarkan tentang jiwa kepemimpinan.
"Masyarakat bersama pemimpinnya memiliki hubungan yang saling mendukung. Pemimpin bisa mengayomi rakyatnya. Demikian juga rakyat juga memahami apa yang menjadi tugas pemimpinnya," tutur Listyo.
Dengan lakon itu, imbuh Listyo, dapat membentuk karakter kepemimpinan yang terus menjaga dan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tentunya akan semakin memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya menghadapi tahun politik," kata Listyo.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengapresiasi Kapolri yang telah merawat dan melanjutkan komitmen bersama dalam rangka merawat budaya asli Indonesia.
Menurut Yudo, hal itu merupakan wujud kelanjutan dari sinergitas TNI-Polri.
Polri menggelar pagelaran budaya wayang kulit merupakan bentuk solidaritas TNI-Polri.
- Tanjung Priok Catat Zero Accident Selama Operasi Ketupat Jaya 2025
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Akademisi Soroti Penghapusan Kewenangan TNI Berantas Narkoba, Disebut Kemunduran
- PUI Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Arus Balik Lebaran 2025
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita
- Pelayanan Mudik 2025 Dinilai Semakin Baik, Kepuasan Masyarakat Capai Angka Sebegini