Geliat Klub-Klub Rugbi Indonesia Mencetak Pemain-pemain Andal

Beranggota Ekspatriat dan Bintang Film, Urunan Tiap Latihan

Geliat Klub-Klub Rugbi Indonesia Mencetak Pemain-pemain Andal
PEKERJA ASING: Para pemain Jakarta Rugby Komodos setelah berlatih di lapangan golf Jagorawi. Foto: Sebastian Sharp for Jawa Pos

Yang menggembirakan, saat ini ada sekitar 900 pemain rugbi di Indonesia. Tapi, hampir 70 persen adalah ekspatriat. Karena itu, tidak heran jika di timnas rugbi banyak pemain asing daripada pemain lokal.

Menurut Steven, dalam aturan rugbi internasional, syarat menjadi pemain timnas memang tidak kaku. Selain pemilik paspor WNI dan kelahiran Indonesia, mereka yang memiliki darah keturunan Indonesia bisa tampil selama belum memperkuat negara lain.

’’Yang paspornya bukan WNI atau paspor negara lain juga bisa, asalkan dia menetap di Indonesia lebih dari 36 bulan,’’ terang pengurus tim Komodos Jakarta tersebut.

’’Bahkan, kita pernah punya anggota timnas yang artis asing keturunan Indonesia. Kebetulan, saat itu mereka tinggal di Indonesia. Mereka adalah Andrew White dan Mike Lewis,’’ tambah pria 26 tahun itu.

Sebagai orang Indonesia yang menggeluti rugbi, Steven sadar betul kendala mengembangkan cabang olahraga itu. Selain keterbatasan dana, infrastruktur yang memadai dan gampang dijumpai untuk bermain rugbi menjadi hambatan. Butuh lapangan seukuran lapangan sepak bola dengan tiang gawang yang tinggi menjulang dan space lebih di belakang gawang sekitar 10 meter. Juga, untuk menyewa lapangan khusus itu, biayanya tidak murah.

’’Memang, kendalanya dana. Lapangan saja sewanya puluhan juta setahun. Itu pun sudah didiskon karena ada klausul kerja sama,’’ cetusnya.

Selain lapangan, sebagian perlengkapan rugbi harus didatangkan dari luar negeri. Sebab, tidak ada yang produksi lokal, kecuali sepatu bola dan jersey. ’’Biaya mendatangkan perlengkapan itu juga tidak kecil,’’ tutur lelaki yang pernah tinggal dan memperkuat tim rugbi junior Singapura tersebut.

Di sisi lain, olahraga yang dimainkan 15 pemain lawan 15 pemain tersebut di Indonesia masih berlevel amatir, belum profesional. Seluruh pemain rata-rata memainkan rugbi karena hobi, bukan profesi, seperti halnya pemain sepak bola. Karena itu, kebanyakan pemain mandiri, meski sudah berbaju klub besar seperti Jakarta Komodos yang pernah menjadi juara SEA Cup, kejuaraan tingkat Asia Tenggara.

MENGENAKAN jersey hijau, beberapa orang laki-laki berlarian, saling kejar, bahkan bertabrakan dengan lawan yang mengenakan jersey merah. Dorong-mendorong

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News