Gelombang Keempat Covid-19 Ancam Iran
jpnn.com, TEHRAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan warganya tentang potensi gelombang keempat serangan Covid-19 yang melanda negerinya.
Jumlah kasus Covid-19 di beberapa wilayah Iran melonjak sehingga memicu kekhawatiran baru akan tingkat fatalitas akibat virus penyebab pandem global itu.
"Ini adalah peringatan bagi kita semua," ujar Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan televisi Iran, Sabtu (13/2).
Iran merupakan negeri dengan dampak Covid-19 paling buruk di antara negara-negara Timur Tengah. Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta warga dan menyebabkan kematian hampir 60 ribu jiwa di Iran.
Rouhani menjelaskan, beberapa kota di Provinsi Khuzeztan yang berada di barat daya Iran telah berstatus zona merah.
"Ini berarti awal dari gelombang keempat. Kita semua harus waspada untuk mencegahnya," ujarnya.
Memang jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Iran sudah di bawah 100 jiwa per hari sejak awal Januari lalu. Sebelumnya sejak Juni 2020, jumlah kematian akibat Covid-19 di Negeri Para Mullah itu melebihi 100 orang per hari.
Namun, jumlah kasus baru Covid-19 di Iran sudah mendekati angka 7.000 per hari. Kondisi itu sudah berlangsung sejak awal Februari.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan warganya tentang potensi gelombang keempat serangan Covid-19 yang melanda negerinya.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang