Gelombang Ketiga Covid-19 Dorong Menteri Budi Atur Strategi Baru untuk Vaksinasi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan penyesuaian kecepatan vaksinasi dengan jumlah vaksin Covid-19 yang tersedia.
Sebab, lonjakan kasus baru atau gelombang ketiga Covid-19 terjadi di berbagai negara, sementara ketersediaan vaksinnya masih terbatas.
Negara-negara produsen vaksin Covid-19 pun berupaya mencukupi kebutuhan di dalam negeri masing-masing sehingga tidak serta-merta mengekspornya.
Menurut Menteri Budi, sedianya Indonesia memiliki 30 juta dosis untuk Maret dan April. Namun, akibat pasokan vaksin dari luar negeri tertunda, Indonesia hanya memiliki 20 juta dosis.
“Kami atur kembali sehingga kenaikannya (kasus baru Covid-19, red) tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” kata Menteri Budi dalam keterangannya, Selasa (6/4).
Mantan wakil menteri BUMN itu menegaskan keterbatasan vaksin itu mendorong pemerintah membuat daftar prioritas vaksinasi berdasar tingkat risiko terpapar Covid-19.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 10 persen dari 1,5 juta orang yang terpapar Covid-19 adalah lansia di atas 60 tahun. Selain itu, 100 persen dari kasus kematian akibat Covid-19, setengahnya merupakan lansia.
“Jadi, kelihatan sekali bahwa teman-teman kita di atas 60 tahun itu berisiko tinggi. Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit, yang wafat untuk non-lansia hanya sekitar sepuluh persen dari total yang masuk, tetapi kalau lansia hampir tiga kali lipat,” tutur Budi.(mcr9/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Lonjakan kasus baru atau gelombang ketiga Covid-19 terjadi di berbagai negara, sementara ketersediaan vaksinnya masih terbatas.
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kemenkes Diminta Tuntaskan Masalah Pemberhentian Anggota KTKI
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Dipanggil Prabowo, Menkes Budi: Pembekalan Supaya Enggak Korupsi
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia