Gelombang Ketiga COVID-19 Lebih Dahsyat, Korsel dalam Situasi Gawat
jpnn.com, SEOUL - Strategi lockdown dan pengendalian ketat yang dipakai Korea Selatan (Korsel) membuat negara tersebut berulang kali dihantam gelombang COVID-19. Saat ini Negeri Ginseng tengah bertarung melawan gelombang ketiga wabah.
Kemarin, Minggu (6/12), pemerintah Korsel melaporkan tambahan 631 kasus baru. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.
Gelombang ketiga yang kini menghantam Korsel tampaknya memang lebih dahsyat ketimbang gelombang-gelombang sebelumnya.
Hal itu terlihat dari respons pemerintah yang lebih ketat.
Di Seoul, pemerintah lokal telah menerapkan jam malam sejak Sabtu (5/12). Padahal, langkah tersebut tidak pernah diambil sebelumnya.
Kini, sebagian besar ruang publik dan toko di ibu kota Korsel itu harus menghentikan semua kegiatan pada pukul 9 malam.
Operasi transportasi umum juga dipangkas 30 persen pada malam hari.
Korea Selatan adalah salah satu negara yang dianggap sukses menangani wabah COVID-19 melaui pelacakan kontak yang agresif dan langkah-langkah lainnya.
Strategi lockdown dan pengendalian ketat yang dipakai Korea Selatan (Korsel) membuat negara tersebut berulang kali dihantam gelombang COVID-19
- Suwon FC Cuci Gudang, Pratama Arhan Dilepas
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI
- Photobooth 'Life Four Cuts' Sajikan Pengalaman Foto tak Terlupakan Dengan Idola K-Pop