Gelombang Pengungsi Rohingya Menuju Aceh Terus Membesar

"Beberapa orang pindah ke kapal lain pada saat di laut. Seorang perempuan meninggal karena kekurangan air," katanya.
"Perjalanannya sungguh mengerikan. Ini perjalanan tujuh belas hari di laut."
Ia mengatakan persediaan makanan berupa beras dan air habis dalam seminggu, bahkan mereka harus menunggu hujan untuk minum.
Perahu mereka mencapai perairan Andaman sekitar lima atau enam hari kemudian.
"Ketika kami sampai di sana, terjadi badai disertai hujan deras. Kami semua hampir mati," katanya.
Ketakutan lain bertambah saat mesin kapal kehabisan minyak.
"Untungnya, kami mendapatkan minyak dari kapal lain di laut, dan tentu juga air," katanya.
Perahu mereka akhirnya mencapai daratan Aceh, lalu para pengungsi diselamatkan warga setempat yang iba melihat kondisi anak-anak.
Khairul, istrinya, dan tiga anak-anaknya termasuk dari seribu lebih warga Rohingya yang melarikan diri dari kamp pengungsi di Bangladesh
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Menhut dan Titiek Soeharto Kunjungi Titik Nol Sabang, Ikon Aceh untuk Negeri
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'