Gelombang Pertama Haji Indonesia Besok Pulang ke Tanah Air
Gerak Jamaah Nonpermit Dibatasi, Jalanan pun "Sepi"
Jumat, 18 Oktober 2013 – 11:40 WIB

Wartawan Jawa Pos M. Sholahuddin (kanan) bersama Ketua Muassasah Asia Tenggara Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu kemarin. -JAWA POS PHOTO-
Memang ada angkutan musiman. Mulai kendaraan roda empat hingga ojek roda dua. Namun, tarifnya lumayan mahal, 300 sampai 500 riyal. Perjalanan tidak bisa normal karena macet di banyak titik. Jalanan baru akan relatif normal selepas proses mabit di Mina selesai besok.
"Teman-teman terpaksa menunggu sambil menunggu jalanan tidak macet," kata Muhammad Thoyib, jamaah asal Jakarta Timur, yang tinggal di pemondokan kawasan Bakhutmah.
Semula dirinya ingin kembali ke pemondokan Jumat (18/10). Namun, dia memilih pulang lebih awal karena suasana maktab di Mina kurang nyaman untuk beristirahat atau tidur. Dia khawatir kesehatannya terganggu. Padahal, proses ritual ibadah haji masih cukup lama. Jamaah tidak bisa ditampung dalam satu kamar. "Tidur bertumpuk-tumpuk pun ruangan masih kurang," ujarnya.
Kondisi yang lumayan baik dialami jamaah yang ikut kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). "Mungkin KBIH kan sudah punya jaringan. Jadi, mereka dipersiapkan sejak awal. Dari pengalaman ini, saya menjadi tahu banyak," ungkap Thoyib.
Jamaah haji Indonesia kemarin (17/10) mulai bergerak meninggalkan Mina setelah mabit untuk melaksanakan lempar jumrah. Mereka kembali ke pemondokan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara