Gelombang Pertama Haji Indonesia Besok Pulang ke Tanah Air
Gerak Jamaah Nonpermit Dibatasi, Jalanan pun "Sepi"
Jumat, 18 Oktober 2013 – 11:40 WIB

Wartawan Jawa Pos M. Sholahuddin (kanan) bersama Ketua Muassasah Asia Tenggara Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu kemarin. -JAWA POS PHOTO-
Jamaah Indonesia yang sudah bergerak ke pemondokan adalah yang nafar awal. Mereka kemarin memadati area Jamarat untuk menyelesaikan lempar jumrah ula, wustha, dan aqabah hari kedua. Sebagian lagi memilih nafar tsani (keberangkatan akhir). Mereka baru bergerak menuju pemondokan di Makkah hari ini (18/10). Jumlah jamaah yang nafar tsani juga mencapai ribuan orang.
Karena jamaah sudah bergerak menuju Makkah, kepadatan di Mina kini berangsur-angsur susut dan kembali bergeser ke area Masjidilharam. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansur mengungkapkan, kepadatan jamaah haji tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain kebijakan pengurangan kuota 20 persen, pemerintah Saudi juga kian memperketat gerak jamaah haji nonpermit atau jamaah ilegal.
"Jumlah mereka itu sekarang relatif sedikit. Kalau sebelumnya, ribuan orang," katanya.
Mereka yang nekat dan terbukti melanggar aturan perhajian itu akan dideportasi. Selain itu, yang bersangkutan tidak boleh masuk ke Saudi selama 10 tahun." Bagi penduduk setempat atau warga lokal yang didapati memberikan fasilitas untuk haji nonpermit juga kena sanksi. Mereka akan dibawa ke meja hijau dengan tuntutan satu tahun penjara serta fasilitas haji lainnya disita. Termasuk kendaraan yang mengangkut para jamaah.
Jamaah haji Indonesia kemarin (17/10) mulai bergerak meninggalkan Mina setelah mabit untuk melaksanakan lempar jumrah. Mereka kembali ke pemondokan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara