Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut

jpnn.com - YOGYAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk sementara menunda melaut, karena gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan daerah setempat, 17-20 Maret 2025.
"Untuk nelayan sebaiknya menunggu ombak membaik," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Minggu (16/3).
Berdasarkan peringatan dini yang diterbitkan BMKG Yogyakarta, gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta selama empat hari ke depan.
Dia menjelaskan bahwa peringatan tersebut didasarkan pada pola siklonik yang terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa. Pola ini menyebabkan angin membentuk konvergensi serta belokan angin (shearline) di wilayah Jawa, termasuk DIY.
Fenomena itu meningkatkan potensi pembentukan hujan serta gelombang tinggi di wilayah perairan DIY, sehingga berisiko tinggi terhadap pelayaran.
BMKG juga mengingatkan tentang operasional perahu nelayan yang dapat mengalami risiko tinggi jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Selain itu, kapal tongkang dan kapal feri perlu mewaspadai kondisi serupa dengan batas aman yang berbeda.
"Gelombang tinggi bisa menyebabkan abrasi (pantai) dan kapal-kapal kecil bisa terbalik," ujar Warjono.
Gelombang tinggi berpotensi terjadi beberapa hari ke depan, BMKG mengimbau nelayan di DIY untuk tunda melaut.
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Gempa M 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, tidak Berpotensi Tsunami
- Prakiraan Cuaca BMKG, Sebagian Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hari Ini
- BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Waspada, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
- Hujan Lebat & Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sumsel Selama 5 Hari