Gelombang Tinggi Diduga Penyebab Kapal Tabrakan

Gelombang Tinggi Diduga Penyebab Kapal Tabrakan
Gelombang Tinggi Diduga Penyebab Kapal Tabrakan
JAKARTA - Kepala Seksi Informasi dan Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Nurhuda memperkirakan gelombang air laut setinggi 2,5 meter menjadi pemicu terjadinya tabrakan kapal Tanker Noor Gaftar dengan KM Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda, Lampung, Rabu (26/9) dinihari WIB.

Menurutnya, gelombang tinggi ini terjadi karena adanya badai tropis Jelawat dan Ewiniar dari arah utara perairan Filipina. "Kemungkinan penyebab tabrakan kapal akibat gelombang tinggi karena badai tropis dari arah utara Filipina," kata Nurhuda.

Sebagaimana diketahui,  peristiwa tabrakan yang terjadi antara kapal tanker Norr Gastar dan kapal Motor Roro Bahuga di Selat Sunda, pada Rabu (26/9)  pukul 05.00 pagi tadi.

Kapal Norr Gastar itu menabrak lambung kanan KM Bahuga Jaya yang menuju Pelabuhan Bakauheni. Lambung KM Bahuga robek dan tenggelam pukul 06.00 WIB. Lokasi kejadian sekitar empat mil dari Pelabuhan Bakauheni atau dua mil dari Pulau Rimau Balak.

JAKARTA - Kepala Seksi Informasi dan Observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Nurhuda memperkirakan gelombang air laut setinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News