Gelombang Tinggi Menahan Ratusan Wisatawan di Karimunjawa

Tiap hendak berwisata ke Karimunjawa menggunakan kapal, memang sangat disarankan untuk mengecek informasi di situs BMKG. Sebab, jika gelombang tengah tinggi, otomatis pelayaran akan ditunda.
Selama pelayaran ditutup, Bima dan Elika pun turut merasakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di sana. Sebelum tahun baru, Elika beli per liter Rp 10 ribu.
Namun, setelah itu naik menjadi Rp 12 ribu. Sebab, persediaan di SPBU sudah habis. Tinggal yang ada di pengecer. Jika kondisi BBM langka, pengecer menaikkan harga.
”Ngobrol sama orang sekitar kalau bensin juga sudah mulai langka. Yang ngecer juga sudah sedikit hanya yang punya stok,” kata Elika.
Tapi, mulai Jumat kemarin KM Siginjai dan Express Bahari telah melayari jalur Jepara–Karimunjawa bolak-balik. Masing-masing satu kali tiap jalur per hari. Membawa serta para wisatawan yang tertahan.
”Pengalaman ini jadi pelajaran bagi kami. Harus memperhitungkan kondisi cuaca kalau mau ke sini,” kata Elika. (*/c10/ttg)
Gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter sejak 30 Desember sempat membuat Karimunjawa terisolasi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Izin Belum Beres, Penerbangan Fly Jaya ke Karimunjawa Ditunda hingga Juli 2025
- Lagi Berkemah, 3 Remaja di Jepara Tertimpa Tanah Longsor, 1 Orang Hilang
- 2 Desa di Jepara Dilanda Puting Beliung, 21 Rumah Rusak
- Kapal Tenggelam di Perairan Karimunjawa, 11 ABK Dievakuasi Tim SAR
- Potensi Tokoh Perempuan di Pilkada Jepara 2024 Perlu Diperhitungkan
- Bea Cukai Kudus Gagalkan Pengiriman 85 Ribu Batang Rokok Ilegal dari Inhil ke Jepara