Gelombang Tinggi Mengancam Keselamatan, Ratusan Nelayan di Pantai Selatan Berhenti Melaut
jpnn.com, CIANJUR - Sekitar 700 nelayan di pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, berhenti melaut karena gelombang tinggi yang dapat mengancam keselamatan nyawa mereka.
Para nelayan pun harus kehilangan pendapatan meskipun sedang musim ikan.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Cidaun Asep menjelaskan bahwa sudah hampir satu pekan terakhir gelombang tinggi sehingga nelayan tidak dapat melaut karena dapat mengancam keselamatan nyawa. “Baru beberapa pekan melaut, sudah terhambat lagi karena faktor alam," kata Asep saat dihubungi Senin (2/8).
Menurut Asep, gelombang pada tahun ini cukup berdampak terhadap aktivitas di pantai selatan.
Terutama bagi nelayan, termasuk pemilik warung yang baru berencana membuka usaha kembali setelah PPKM dengan harapan wisatawan kembali berdatangan.
Namun, ujar dia, rencana tersebut terhambat akibat gelombang yang mencapai 7 meter setiap harinya.
Menjelang malam bahkan ketinggian gelombang dapat mencapai belasan meter, sehingga kegiatan melaut yang baru beberapa minggu kembali terhenti.
"Sejak satu bulan terakhir aktivitas melaut sudah kembali meningkat karena gelombang bersahabat sehingga hasil tangkapan meningkat. Nelayan kembali mendapat penghasilan setelah hampir setahun tidak melaut," katanya.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Cidaun Asep menjelaskan bahwa sudah hampir satu pekan terakhir gelombang tinggi sehingga nelayan tidak dapat melaut karena dapat mengancam keselamatan nyawa.
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada
- Sebegini Utang Petani hingga Nelayan yang Dihapus Prabowo
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut