Gelombang Tinggi, Nelayan Memilih tak Melaut, Pendapatan Menurun

jpnn.com, BENGKULU - Nelayan di Pantai Malabero, Kota Bengkulu, memilih tidak melaut karena gelombang tinggi.
Salah satu nelayan tradisional di Pantai Malabero Kota Bengkulu, Sonik mengatakan bahwa cuaca buruk dan gelombang tinggi perairan Bengkulu membuat aktivitas para nelayan di Bengkulu menjadi terganggu.
"Kami telah beberapa hari menghentikan aktivitas melaut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi," ujarnya.
Sebab, jika nelayan tetap nekat melaut akan berbahaya bagi keselamatan diri sendiri serta hasil laut yang didapat sedikit.
Sonik menambahkan kondisi cuaca tersebut mengakibatkan pendapatan para nelayan menurun.
Sambil menunggu cuaca kembali membaik, para nelayan memperbaiki alat tangkap ikan miliknya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Fatmawati Bengkulu mengeluarkan peringatan dini terkait tingginya gelombang di perairan Bengkulu yang mencapai empat meter.
Prakirawan BMKG stasiun Fatmawati Bengkulu, Haris di Bengkulu, Senin mengatakan bahwa perairan di wilayah Bengkulu dan Pulau Enggano hingga beberapa hari ke depan akan terjadi ombak dengan ketinggian mencapai empat meter.
Nelayan memilih tak melaut akibat gelombang tinggi. Penghasilan nelayan pun menurun.
- Waspada, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
- Hujan Lebat & Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sumsel Selama 5 Hari
- BMKG Imbau Warga Jawa Tengah Tetap Tenang Seusai Diguncang Gempa 2 Kali
- BMKG Ungkap Penyebab Hujan hingga Cuaca Ekstrem Akhir-Akhir Ini
- BMKG: Hujan Masih Menguyur Semarang, Waspada Potensi Bencana
- BMKG Diminta Modifikasi Cuaca Untuk Antisipasi Banjir di Jabodetabek