Gelombang Tinggi, Nelayan Pacitan Jadi Kuli
jpnn.com - PACITAN - Gelombang tinggi membuat nelayan di kawasan pesisir pantai di Pacitan menepikan kapal di dermaga. Selain angin kencang, ombak laut dapat membahayakan nelayan.
"Mereka lebih memilih untuk memperbaiki jaring perlengkapan melaut," ujar Khoirul Anam, petugas UPT Pelabuhan Tamperan. "Kondisi itu akan terjadi beberapa pekan mendatang," ungkapnya seperti dikutip Jawa Pos edisi hari ini.
Meski begitu, masih ada beberapa nelayan yang melaut. Khoirul menduga bahwa para nelayan tersebut berasal dari Kalimantan dan Sulawesi.
"Yang tetap melaut adalah nelayan yang memiliki kapal besar. Tapi, kami mengimbau nelayan untuk beroperasi sampai di perairan Pacitan saja," jelasnya.
Wahyudi, salah seorang nelayan lokal dari Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, menuturkan, selama cuaca buruk beberapa minggu terakhir, dirinya beralih pekerjaan menjadi kuli panggul di pasar. "Saat pagi, saya menjadi kuli di Pasar Arjowinangun. Ketika agak sore, saya memperbaiki jaring," terangnya.
Menurut dia, kini gelombang laut di wilayah Pacitan cukup tinggi, yakni mencapai tiga hingga empat meter. Bahkan, dalam kondisi tertentu, gelombang laut itu bisa mencapai lima meter.
"Karena itu, mayoritas nelayan tidak melaut karena takut tenggelam. Kapal kami mungkin akan dihantam gelombang laut," paparnya. (her/eba/JPNN)
PACITAN - Gelombang tinggi membuat nelayan di kawasan pesisir pantai di Pacitan menepikan kapal di dermaga. Selain angin kencang, ombak laut dapat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi