Gelontorkan Rp 6,2 Miliar untuk Tambah Penggemar di Facebook
Departemen Luar Negeri AS Genjot Pencitraan di Dunia Maya
Jumat, 05 Juli 2013 – 19:51 WIB

Kantor Pusat Departemen Luar Negeri AS di Washington. Foto: AP
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dilaporkan menghabiskan dana sampai USD 630 ribu atau setara Rp 6,265 miliar agar tampilan mereka di akun Facebook disukai banyak orang. Dana yang dipakai sejak tahun 2011 sampai Maret 2013 itu dinilai berhasil mendongkrak jumlah pengunjung yang meng-klik tombol "like" di akun Facebook mereka.
Sebelumnya, jumlah penyuka 4 akun Facebook Deplu AS tak lebih 100 ribu Facebooker. Tapi setelah dipromosikan besar-besaran, menurut pemeriksaan yang dilakukan pada Mei lalu, kini naik tajam menjadi 2 juta.
Seperti diberitakan foxnews, Jumat (5/7), hasil temuan pengawas internal menyebutkan, sebagian besar dana untuk membiayai iklan online maupun cetak. Program ini bertujuan mengenalkan Deplu AS pada warga negara asing lewat berbagai layanan jejaring sosial yang kini tengah jadi tren seperti Facebook, Twitter dan blog.
Meski dinilai berhasil, tak sedikit yang melontarkan kritik keras karena Deplu AS dinilai telah membeli "penggemar" di dunia maya. Sementara mereka yang mendukung beralasan bahwa iklan diperlukan untuk mempromosikan Deplu karena tak semua mesin pencari populer seperti Yahoo atau Google, bisa langsung mengarahkan dimana link akun Facebook Deplu. (pra/jpnn)
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dilaporkan menghabiskan dana sampai USD 630 ribu atau setara Rp 6,265 miliar agar tampilan mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Vivo V50 Versi Murah Meluncur di Indonesia, Sebegini Harganya
- WhatsApp Rilis Fitur Baru Untuk Paket Stiker
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Netflix Menguji Coba Fitur Pencarian Baru Berbasis OpenAI, Masih Terbatas di iOS