Gelorakan Terus Eksistensi Jalasenastri

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Jalasenastri Ny. Endah Ade Supandi mengatakan eksistensi Organisasi Jalasenastri (organisasi para istri TNI Angkatan Laut, red) harus terus-menerus digelorakan dan disemangatkan. Tingkatkan kiprah pengabdian kepada organisasi Jalasenastri di satuan masing-masing melalui pelaksanaan berbagai program kerja yang nyata baik di bidang sosial, pendidikan dan sosial yang selalu bermanfaat bagi keluarga prajurit dan masyarakat sekitarnya.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Endah Ade Supandi saat memberikan pembekalan kepada Istri-Istri Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-53 Tahun Pelajaran 2015 di Auditorium Jos Soedarso Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (2/11).

Acara ini juga dihadiri oleh Pengurus Inti Jalasenastri, Ketua Cabang Jalasenastri Seskoal, Ketua Daerah, Ketua Gabungan, Ketua Korcab, Wakil CBS Seskoal beserta Pengurus dan Pembina Harian PP Jalasenastri Kolonel Laut (S) Gatot Sugiharto.

Pembekalan ini mengangkat tema “Melalui Pembekalan ini Kita Tingkatkan Peran Istri Sebagai Motivator Keberhasilan Tugas Suami” ini diikuti 164 peserta yang terdiri dari 160 istri Pasis Seskoal (Jalasenastri), 2 istri Pasis TNI AD (Persit Chanda Kirana) dan 2 istri Pasis TNI AU (Pya Ardyagarini).

Lebih lanjut, Ny. Endah Ade Supandi menilai tema yang diangkat sangatlah tepat karena mengandung arti yang sangat luas dimana para Istri Pasis ini diharapkan akan dapat dan mampu mengambil manfaat sebagai masukan dalam mendampingi suami pada penugasan-penugasan selanjutnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Seskoal, kata Ny Endah, para suami sudah harus mempersiapkan diri untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh dan harus siap menerima penugasan dimanapun ditempatkan sebagai bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Untuk itu sebagai istri seorang perwira, Ibu-ibu dituntut kesiapannya untuk mau dan mampu menjadi pendamping suami yang baik dengan senantiasa memberikan dukungan moril dan motivasi demi meningkatkan kinerja serta keberhasilan tugas para suami baik saat senang maupun suasana sesulit apapun,” katanya.

Sebagai Bayangkari negara, para Istri harus memahami tugas suami yang harus siap setiap saat ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia dengan jangka waktu penugasan yang relatif lama sehingga kondisi ini menuntut ketegaran, ketabahan dan kesetiaan para prajurit. Para Istri harus dapat mengambil inistiatif untuk memimpin keluarga selama ditingggal tugas sang suami.