Gemar NKRI Bukti Negara Hadir di Tengah Eks Napi Terorisme
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, upaya deradikalisasi bagi para mantan teroris merupakan usaha berkesinambungan yang tidak bisa parsial namun perlu dipelihara.
Karena itu, pada silaturahmi Gemar NKRI ini, pihaknya mengundang menteri agama, menteri riset dan dikti, dan kepala UKP Pemantapan Ideologi Pancasila.
Itu dilakukan karena BNPT tidak bisa sendiri untuk menjalankan deradikalisasi ini, tapi harus bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya.
“Kami sudah menjalin sinergi dengan 32 K/L. Bahkan saat kali pertama dipercaya sebagai kepala BNPT, saya langsung berbicara dengan presiden bahwa BNPT tidak bisa sendirian untuk mengurai benang kusut masalah terorisme. BNPT sangat terbatas, kami butuh akses sosial, agama, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Karena mereka juga butuh kehidupan layak setelah fase sebagai napiter,” terang Suhardi.
BNPT juga bersinergi dengan lembaga dan organisasi kemasyarakatan.
Karena itu, Suhardi berterima kasih kepada kementerian dan lembaga terkait yang hadir dalam kegiatan ini.
Pasalnya, untuk membentuk karakter bangsa tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan harus melalui proses panjang dan sustainable (berkelanjutan).
Suhardi melanjutkan, sejak 2015, BNPT telah melakukan berbagai kegiatan bersama KL dengan melibatkan anggota Gemar NKRI.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menjalankan program luar biasa untuk membina para mantan napi terorisme.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Hadiri YOI FKPT Riau, BNPT Komitmen Dukung Pertumbuhan Generasi Muda Jadi Agen Perubahan
- Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos RI Pengganti Tri Rismaharini