Gembong Teroris Santoso Disebut-sebut Terkait ISIS
![Gembong Teroris Santoso Disebut-sebut Terkait ISIS](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Nama buronan teroris nomor wahid Indonesia, Santoso kembali muncul di permukaan. Gembong teroris yang disebut-sebut pimpinan jaringan teroris di Indonesia timur itu kini disebut-sebut terkait dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kapolri Jenderal Sutarman menyebut bahwa orang yang menyerukan masyarakat Indonesia bergabung di ISIS, merupakan buronan teroris yang terkait dengan kelompok Santoso.
"Ada kaitannya dengan kelompok Santoso. Ada juga kaitannya dengan kelompok timur," ungkap Sutarman kepada wartawan usai Halal Bihalal di Mabes Polri, Senin (4/8).
Sejumlah jaringan atau anak buah Santoso memang sudah berhasil diringkus Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
Namun, keberadaan Santoso masih misterius. Tersangka teroris yang terkenal licin ini sempat terdeteksi di Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Namun, ketika terjadi baku tembak antara Polri dan kelompok teroris di Poso beberapa waktu lalu, Santoso dikabarkan berhasil lolos. Kini, keberadaannya masih belum diketahui. Polri pun masih terus memburunya.
Sementara itu, Kapolri memastikan sudah mengetahui gerakan dan kegiatan ISIS di Indonesia. Termasuk upaya untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung dan berjuang di Syria bersama ISIS.
Yang jelas, kini tokoh ISIS itu sudah teridentifikasi berinisial B yang merupakan salah satu buronan Polri.
JAKARTA - Nama buronan teroris nomor wahid Indonesia, Santoso kembali muncul di permukaan. Gembong teroris yang disebut-sebut pimpinan jaringan teroris
- Dipecat dari Ketua KPU Gegara Kasus Asusila, Hasyim Asy'ari Punya Kekayaan Sebegini
- Generasi Melek Politik Diskursus Kebijakan Untuk Atasi Kemacetan Bandung
- Bea Cukai Berikan Tip Agar Terhindar dari Penipuan
- BNPT dan Kepala Kesbangpol Se-Indonesia Bahas Kompetisi Jurnalisme Kebangsaan Mahasiswa 2024
- Satgas BLBI Sudah Serahkan Aset Sebesar Rp 2,77 Triliun ke Negara
- Anggota Komisi VII Minta Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Libur Hari Besar Keagamaan Ditinjau Kembali